Pencahayaan
Objek harus memiliki atau dilingkupi cahaya agar dapat diambil gambarnya. Terdapat berbagai macam tipe cahaya yang menerpa objek. Tipe cahaya:
a. Front Lightning: cahaya berasal dari arah depan objek, sejajar dengan kamera.
b. Side Lightning: cahaya berasal dari arah samping objek.
c. Back Lightning: sumber cahaya membelakangi objek, cahaya menghadap arah kamera.
d. Air Lightning: Sumber cahaya tepat diatas objek foto.
Komposisi
Beberapa Tip yaitu :
a. Posisi: Mengatur peletakan dari suatu objek, baik melalui pengaturan fasilitas kamera dan sudut pandang maupun pengaturan dari objek.
b. Proporsi: Ketika Anda akan mengambil suatu gambar, cobalah melihat sekeliling objek itu dan tentukan pula tujuan atau pesan yang Anda inginkan saat Anda mengambil gambar tersebut.
c. Garis: mengarahkan mata pada suatu titik pandang tertentu. Garis yang bergelombang dan melengkung memberikan kesan ketenangan, garis tebal dan lurus serta diagonal memberikan kesan dinamis dan memperkuat gambar.
d. Bentuk: menonjolkan bentuk satu sisi dengan penerangan muka, sedangkan untuk penampilan pola pencahayaan belakang lebih baik.
e. Peletakan posisi objek: objek yang ditempatkan tidak ditengah lebih menarik daripada objek diletakkan ditengah.
f. Diagonal yang dinamis: menampilkan kesan gerakan dan menampilkan kedalaman.
g. Kesedarhanaan: meniadakan objek yang tidak perlu, latar belakang yang bersih, akan membuat gambar tampak menarik
Sudut Pandang
Perbedaan sudut pandang memberikan kesan yang berbeda-beda.
a. Bird Eye View: sudut pandang pada posisi atas. Menampilkan pola serta detail dari objek jika objek sedang beraktivitas.
b. Frog Eye View: Sudut pandang dari posisi bawah menampilkan kesan objek menjadi lebih tinggi dan lebih besar.
c. Straight Eye View: sudut pandang lurus dengan objek yang akan dipotret. Objek direkam secara natural dan apa adanya, tanpa distrosi.
Kontras yang Tajam
Kontras akan membuat objek terpisah dari latar belakangnya. lFoto akan lebih kuat dengan objek utama yang lebih menonjol dari latar belakang.
Kecepatan/Speed
1. High Speed (Kecepatan Tinggi) -> speed 1/125 - 1/8000
Freezing -> teknik fotografi yang membekukan benda bergerak, misalnya memotret orang yang sedang melompat di udara, atau memotret pesawat yang sedang terbang. Kecepatan yang dipakai minimal adalah 1/125s dengan diafragma menyesuaikan keadaan cahaya di sekitar tempat memotret.
contoh foto:
http://inifotoku.com/galeri/foto/0000008500
2. Slow Speed (Kecepatan Rendah) -> speed bulb-1/60
ada beberapa macam teknik di dalam penggunaan kecepatan rendah:
a. Show Action -> secara teknis, kecepatan dari teknik ini adalah dibawah 1/60s dan diafragma di angka besar (bukaan kecil). Gambar yang dihasilkan nantinya adalah semua benda yang bergerak akan terlihat blur, sedangkan benda yang diam tak bergerak akan tetap jelas seperti apa adanya.
contoh foto:
http://inifotoku.com/galeri/foto/0000010799
b. Panning -> teknik ini adalah teknik dasar paling sulit, di mana si fotografer harus mengikuti objek yang bergerak dalam memotret. Gambar yang dihasilkan adalah kebalikan dari show action, di mana objek yang bergerak akan terlihat jelas sedangkan objek yang diam akan terlihat blur. Kecepatan yang dibutuhkan bervariasi tergantung kecepatan gerak objek yang difoto. Misal ingin memotret balap mobil F1 yang bergerak dengan kecepatan 100km/jam, akan membutuhkan kecepatan rana 1/250s. Jika ingin memotret becak yang melaju dengan kecepatan 15km/jam (misalnya), dibutuhkan kecepatan rana 1/30s atau mungkin 1/15s.
contoh foto:
http://farm1.static.flickr.com/6/8593342_f426aa90f7.jpg
c. Zooming -> teknik fotografi yang caranya adalah dengan memutar lensa (harus lensa zoom), baik itu zoom in maupun zoom out pada saat menekan shutter. Kecepatan yang dibutuhkan berkisar antara 1/10s-1/60s sesuai kebutuhan anda. Gambar yang dihasilkan adalah seperti dalam istilah film fiksi luar angkasa disebut dengan WARP tips biar zoomingnya berhasil yaitu pakai tripod.
contoh foto:
http://digital-photography-school.com/wp-content/uploads/2007/07 zooming-1.jpg
d. Bulb -> pada dasarnya, ketika shutter ditekan, maka jendela rana akan membuka dan sensor/film akan merekam gambar.Teknik bulb adalah fotografi yang caranya dengan menekan shutter terus dengan timing waktu yang sudah ditentukan. Umumnya, teknik ini digunakan untuk memotret mobil bergerak di malam hari, sehingga yang dihasilkan hanyalah garis-garis lampu yang terbentuk dari mobil yang bergerak.
contoh foto:
http://photofolio9.files.wordpress.com/2008/01/dscf0634resize.jpg
Tips menghasilkan foto yang bagus:
1. Pegang kamera dengan mantap.
2. Ambil posisi sinar dibelakang Anda -
3. Mencoba mendekat pada objek – kesederhanaan.
4. Pilih format foto. Format Vertikal: kesan ketinggian (gedung bertingkat, langit), Format Horizontal: kesan bidang luas (pemandangan gunung).
5. Masukkan manusia ke dalam gambar: foto pemandangan menjadi lebih baik karena objek manusia memperteguh pemandangan tersebut.
6. Buatlah variasi: ambillah gambar dari berbagai sudut, gunakan teknik close up, wide angle, pada cuaca yang berbeda-beda. Tambahkan kedalaman dan gunakan proporsi
Comments
Post a Comment